Kamar suite di hotel Royal, Penang

Hari kamis tanggal 16 Januari 2019 anak sulung Farrel kirim pesan, kalau hari Sabtu dengan adik Marsha juga 20 teman santri lainnya dari pondok pesantren Al Ma'had Bekasi akan datang ke Penang untuk menjenguk gurunya yaitu Ustad Arifin Ilham di Gleneagles hospital yang sedang sakit kanker tahap 4, ternyata beliau mengajar ngaji 2x seminggu disana.

Sebenarnya rencana weekend pergi ke Taman Negara menyusuri sungai dengan boat dan tinggal di resort dalam hutan, tapi demi anak-anak rencana ditangguhkan. Farrel beserta rombongan tinggal di hotel Royal Penang begitu juga dengan kita, yang alhamdulillah dapat kamar untuk 2 malam. Dari Indonesia pesawat jam 10.30 pagi dan sampai hotel siang.

Sehari sebelumnya Jumat niat pagi mau beli tiket kereta ETS (Electric Train Service) tapi kok males jalan. Pulang Jumatan paksu beli tiket bus dekat rumah tapi di luar dugaan ternyata full. Baru inget kalau weekend ini menjelang hari raya Thaipusan bangsa India Hindu, kemungkinan tiket habis karena banyak yang pulang kampung. Tanpa putus asa ke TBS dan ternyata untuk Jumat malam semua tiket bus habis terjual.

Coba cari ke jalan Duta terminal bus kecil di KL, alhamdulillah dapat tiket tapi harga mahal sedikit yaitu @RM50 dikalikan 4 pax, beda RM5 dari harga normal. Dimaklumi karena kondisi hari libur besar, sudah pesan hotel dan janji sama anak.


Jam 21.45 malam naik grab dari rumah ke jalan Duta RM7 ga sampai 10 menit sampai. Makan dan minum seadanya di kedai lalu masuk ruang tunggu menunggu bus datang jam 23.00 malam tapi lambat.




Informasinya sih platform 11, disitu pun cukup ramai penumpang kumpul nunggu bus, duduk sejenak tiba-tiba ada abang datang teriak kalau bis no.3841 ada di luar terminal dikarenakan macet ga bisa masuk terminal. Jam 23.30 lebih yang ditunggu baru sampai tapi bus tambahan yaitu bus sekolah hehehe, sontak semua penumpang ketawa. 😁

Sedihnya naik bus sekolah adalah sandaran kursinya ga bisa diatur, kebayang kan 5 jam perjalanan badan duduk lurus hiks. Jam 02.30 pagi bus berhenti di pom bensin Tapah, Ipoh untuk istirahat, makan dan buang hajat. Jam 05.10 pagi sampai di terminal sungai Nibong, ke toilet dan wudhu menyambut waktu Shubuh yaitu jam 06.13 pagi. Disini azannya 2x, alhamdulillah surau bersih dan nyaman untuk shalat.

Sampai Penang pagi bertepatan dengan weekend jadi hampir semua hotel penuh begitu juga hotel budget, hotel yang kita booking bisa check in jam 11. Paksu coba cari hotel sekitar station bus baik online maupun walk in namun hasilnya sama, full. Terpaksa cuss naik grab RM7 ke Padang Kota Lama, beli sarapan di sebrang lapangan ada 7 eleven dan makan di tepi laut sambil lihat ombak, main dengan burung  dan anak-anak main di playground yang disediakan, berpagi ria disini sambil menunggu waktu.


Walaupun lelah dan mata ngantuk tapi anak-anak harus tetap difasilitasi dengan dunia mereka yaitu main dan sebelumnya sudah diingatkan bahwa kita tidak langsung masuk hotel untuk check in karena peraturan hotel yang berbeda-beda. Ada yang bisa masuk karena kebetulan ada kamar kosong tanpa charge seperti Chulia Mansion Hotel di jalan Chulia, ada hotel yang mengenakan charge full 1 hari seperti Royal hotel yang akan kita singgah ini dan ada juga yang mengenakan biaya tertentu sesuai kebijakan masing-masing.

Sebagai backpacker kita sudah biasa dan harus siap dengan situasi apapun. Waktu sudah menunjukkan jam 11.00, yea cuss ngegrab ke Royal hotel RM10 perjalanan 10 menit saja. Kali ini booking Suite room 2 kamar dengan fasilitas yang cukup lengkap, ga biasanya pesan kamar besar tapi dikarenakan ini saja yang tersisa dan ingin dekat dengan Farrel dan Marsha.


Lihat deh muka kita walau lelah tapi masih bisa senyum begitu sampai lobby, harga kamar Suite RM320 berada di lantai 20 dengan pemandangan laut dan kota Penang yang indah. Seberang hotel ada KFC jadi kalo cari makan mudah. 



Sampai kamar rapikan tas, mandi berendam air hangat bathtub untuk menghilangkan rasa lelah perjalanan cuss tidur 😴😴

Ba'da Ashar perut dah laper, sasaran makanan wajib dimakan ya Pasembur di Padang Kota Lama, maka kembali lagi kesana seperti pagi tadi naik grab RM10 berjarak 10 menit. Makanan favorit yaitu kerang bakar RM14, pasembur dengan sos merah manis RM15 dan tomyam seafood plus telor dadar RM10. Untuk  minumnya jus tembikai (semangka), jus carrot dan mineral water dingin semua RM 9.



Alhamdulillah makanan habis bersih trus relax sejenak menghirup hembusan udara laut sore hari. Weekend suasana disini ramai banyak pedagang mainan, es goyang, pengamen, pepotoan ma ular RM5 2x foto tapi jangan harap saya kesitu, nengok aja ogah wkwkwk tacut ular euih. 🙂

Eits ada tukang pijat blindman juga lho, saya pun bilang paksu biasanya kalau baru buka tenaganya masih kuat. Doi pun mesem mau banget hehehe, lumayan kan refleksi kaki 30 menit RM25. Tapi sayang untuk perempuan belum datang, kata si abang malam ba'da Isya. Kecewa padahal pengen banget refleksi kaki juga. Sementara doi dipijat, saya dan anak-anak jalan keliling kawasan sekitar. 


Puas makan, pijat dan main kita pun pulang jalan kaki sambil lihat sekeliling, dekat mesjid keling (mesjid Islam India) dan sekitarnya dekat India street terjadi kemacetan karena besok adalah hari raya Thaipusan bangsa India Hindu. Untung tadi ga naik grab karena memang dijamin macet. Dari situ naik becak @RM10 untuk 1 becak, sewa 2 becak ke arah Komtar (pusat kota dan mall) untuk beli makanan. 


Dah malam pulang hotel lalu ketemu anak-anak Farrel dan Marsha, baru bisa ketemu karena mereka dan rombongan juga punya agenda tersendiri selama di Penang. Untuk jenguk Ustaz Arifin Ilham hanya sebentar saja sekitar 15 menit kesempatan bersua. 

Seperti keluarga kebanyakan lama ga ketemu buah hati pasti nangis dan bermanja ria si anak, sementara adeknya Sofia dan Avira sukanya pelukan sama kakaknya, pecahlah seisi kamar dengan keramaian 4 anak, diisinilah saya merasa bahagia 😍😍