Sabar Itu Indah

Sabar merupakan sebuah kata yang sangat unik, bagaimana tidak, disebalik itu ada banyak sekali maknanya, perjuangan, dan hikmah. Banyak yang mengatakan bahwa sabar ada batasnya, aku pun pernah berkata begitu karena memang belum tahu arti kesabaran yang sesungguhnya, dahulu. Hanya sekedar saja memaknainya, kalau sabar itu ya seperti, berjalan pelan, jangan terburu-buru (dalam konteks arti kehidupan) ketika dihadapkan oleh sebuah ujian. 

Sebagai manusia biasa dan seorang hamba  yang nempunyai banyak sekali kelemahan, sering lupa, dan berbuat dosa, maka bersabar adalah salah satu jawaban. Ketika sedang berhadapan dengan sebuah problematika kehidupan, kadang kita ingin sekali semuanya cepat selesai, kalau bisa tidak ingin punya masalah dalam hidup ini, apalagi jika yang dihadapi begitu rumit sehingga membutuhkan jalan penyelesaian jangka panjang, memakan waktu, pikiran, bahkan sampai menyentuh segi keuangan. Nih, ini nih yang segalanya bikin jadi tidak sabaran, eh. 

Hidup di dunia adalah tempatnya ujian, selama hidup selama itu pula kita akan terus diuji oleh Allah SWT. Kalau memahami akan arti sebuah nasihat bahwa, "Allah akan bersama dengan orang-orang yang sabar".  Maka ada sedikit sentuhan ketenangan dalam jiwa, yakin bisa menjalani, dan melewati ujian yang diberi. Tahu bahwa setiap orang yang diuji berarti Allah sedang menyayangi diri kita. 

Darah muda, belum berpengalaman dalam hidup, tidak ada penyemangat, pola pikir yang sempit, tidak mempunyai pegangan hidup, keluarga yang tidak mendukung, lingkungan yang menyudutkan, ilmu agama yang kurang, itu semua membuat ujian hidup yang datang menjadi berat terasa. Akan grasa-grusu ketika menghadapinya, bahkan bisa panik, atau mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidup, yang ada dalam pikiran hanyalah satu, yang penting semua masalah selesai titik. 

Dengan ujian biasanya orang yang pernah dekat dengan kita akan menjauh, bahkan mungkin meninggalkan begitu saja, normal sih, itulah hidup itulah manusia. Ujian sebenarnya datang untuk mengingatkan kita untuk kembali ke jalan yang benar, menjadi lebih baik, dan berada dijalur betul. Saat diujilah kita akan kenal siapa teman, sabahat, atau pun keluarga. Itulah mengapa Allah menguji karena Dia ingin kita kembali kepada-Nya. 

Ujian datang bertubi-tubi dari berbagai sisi menghampiri, seperti kehilangan harta benda, kematian orang yang tersayang, terhimpit keuangan, dan masih banyak lagi keperitan hidup lainnya. Jika tidak ada iman dan keyakinan dalam dada, mungkin yang terlintas dalam diri adalah pikiran negatif, ya, akan berburuk sangka terhadap Sang Khalik, Allah SWT, Astagfirullah, jangan, ya. 

Namun jika ada ilmu agama, mengerti lebih dalam akan takdir diri, jalannya hidup yang harus diarungi sememangnya begitu, bahwa semua ujian itu adalah merupakan bagian dari garis kehidupan (jatah kita), harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. 

Bagaimana sih cara menyikapi cobaan kehidupan tersebut ? Jika kita diuji, sebaiknya tetap tenang dengan menyebut nama Allah, memperbanyak beristighfar, berdiam diri dengan merenungi apa saja yang selama ini pernah kita perbuat, ambillah air wudhu untuk melakukan shalat mendekatkan diri kepada Allah (baik wajib, atau pun sunah), jangan gegabah mengambil keputusan apa pun, tetap relaks baik jiwa mau pun raga, dengan begini inshaallah kepala kita bisa berpikir dengan baik dan bijak. Selalu diingat, bahwa ujian datangnya dari Allah, maka kembali harus memohon petunjuk jalan keluar juga kepada-Nya. 

Ada sebuah kalimat bijak mengatakan bahwa, "Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya". Ya, intinya ujian hidup memang harus dihadapi, bukan dihindari, apalagi sampai cabut lari. Jika ketenangan diri sudah maksimal, inshaallah jalan keluar satu persatu akan datang dan ditunjukkan. Kita pun semakin matang dalam apa saja bentuk ujian yang akan hadir dikemudian hari. Cukup pasrah, redha, dan berserah diri dengan segala ketentuan-Nya. Setelah melewatinya, barulah kita tahu, sadar bahwa semua itu ada hikmah, dan akan indah pada akhirnya (hadiah tak terduga).






Tidak ada komentar