KUALA LUMPUR - PULAU PANGKOR, PERAK

    Tanpa direncanakan tiba-tiba Pak Su bilang, "Kita ke Pulau Pangkor yuk, Mi, mumpung weekend, nih." Tanpa pikir panjang langsung aja dijawab,"Yuk." 

Semangat 45 bukan main senangnya diajak jalan ke lokasi yang kami belum pernah pergi. Yang penting urusan rumah wajib rapih sebelum ditinggal supaya tidak ada beban ketika pulang nanti. Baru, deh menyiapkan segala kebutuhan untuk liburan. 

     Tanggal 24 November 2018 hari Sabtu bertepatan dengan libur panjang anak sekolah di Malaysia hingga akhir Desember,  termasuk high season yang dapat dipastikan beberapa harga melambung dan tempat wisata padat. 

Dari rumah jam 14.50 pm dengan berjalan kaki singgah ke Sunway Putra Mall sejenak untuk membeli roti 5 buah di Family Mart. Dilanjutkan dengan makan siang di The Chicken Rice Shop restoran, kami makan berempat bayar RM41.50 dengan menu Nasi Ayam Madu, Sup Bebola Ayam dan paket Ikan Asam Pedas. 

Di seberang restoran ada booth Empire Sushi, anak-anak minta dibelikan untuk bekal di jalan, aneka Sushi 12 biji dengan harga RM18.

 


     Pukul 15.27 pm siang kami menuju stasiun kereta listrik yang jaraknya bersebelahan dengan Mall, naik LRT train dari station PWTC - TBS berjarak 25 menit perjalanan, tepat waktu. 

Seperti biasa beli snack sambil menunggu Pak Su menukar bus ticket yang sudah dibeli secara online, usahakan memesan tiket sebelum berpergian, ya apalagi pada musim liburan sekolah begini. 

4 tiket bus Arwana Express tujuan TBS - Lumut keberangkatan jam 16.30 pm, seat no. 11-12 dan 14-15 dengan harga @RM27.10 (harga dewasa) dapat duduk. Anak-anak bisa mendapatkan harga setengahnya tapi tanpa tempat duduk melainkan dipangku. Aku menghindari hal ini karena tidak nyaman dan lelah, baik aku mau pun si anak yang akan memakan waktu berjam-jam. 


     Jam 17.50 pm bus baru datang, terlambat 1 jam lebih tidak seperti biasa. Harus positif dan dibawa relaks supaya tidak ada aura negatif selama dalam perjalanan. Masuk ke dalam bus, mencari tempat duduk sesuai nomor, simpan tas di atas seat, posisikan tempat duduk dengan nyaman, yes siap buka makanan ringan yang dibeli tadi. Waktunya mengunyah, cemal cemil cual cuil buka bekal, bus berjalan, dan anak-anak pun mulai mengantuk. 😴

Jarum jam 20.40 pm malam kami dikejutkan dengan suara orang dan supir, ternyata bus berhenti sekitar 10 menit, tepatnya di station bus Teluk Intan untuk menurunkan penumpang.

Lalu 1 jam kemudian sekitar pukul 21.58 pm berhenti lagi di station bus Seri Manjung untuk menurunkan penumpang lagi namun hanya sesaat saja lalu melanjutkan perjalanan kembali. Jam 22.08 pm berhenti di station bus Lumut, sampai tujuan. 

Sepi sekali situasi hanya ada beberapa kedai kecil disekitarnya yang masih buka, maklum sudah larut malam. Pak Su pun berusaha untuk memesan Grab namun hasilnya nihil. Lalu aku mendatangi sebuah kedai dengan penjaga seorang perempuan untuk bertanya apakah ada taxi di sini. Barakallah jawaban memuaskan hati yang ternyata ada, dia pun menghubungi taxi yang dimaksud. 

Alhamdulillah taxi datang cepat, driver tersebut bernama Tok Wan (seorang lelaki tua dengan mobil lama) yang standby bisa mengantar kami ke The Orient Star Resort Lumut. Berjarak sekitar 5 menit dengan bayaran seikhlasnya, Subhanallah malam-malam dipertemukan dengan orang baik. Pak Su pun membayar RM10.


Akhirnya sampai di hotel, yeay.
Hotel bintang tiga The Orient Star Resort Lumut, dengan harga RM149 permalam, Deluxe Room Sea View, termasuk breakfast


Proses check in di Lobby tidak memakan waktu lama karena sudah larut. Dapat kunci cus on the way masuk kamar. Tanpa diminta perut pun menuntut haknya dengan bunyian merdu (keroncongan) yang sedari tadi ditahan. Mencari buku menu di sudut meja untuk memesan makanan, setelah dipilih yang diinginkan langsung menuju gagang telepon untuk membuat pesanan room service dengan nomor yang tertera, jam menunjukkan pukul 23.00 pm. 

Menunggu sekitar 40 menit waiter pun datang membawa makanan ke kamar, sudah diberitahu dalam talian bahwa yang dipesan agak lama, kami pun mengiyakan tanda setuju. Pesanan terdiri dari Nasi Goreng Istimewa, Sauted Chicken with Dry Chili, Manjung Popiah Goreng, Chicken Satay, dan House Seafood Spaghetti, total bayar RM70. Dengan menu sebanyak itu harga termasuk terjangkau, murah. 



     Kenyang makan malam, waktu pun merambat menuju dini hari, kami mandi air hangat untuk merelakskan badan. Tidak lupa mencuci baju seadanya, (sebagai backpacker ini wajib dilakukan dalam situasi apa pun) berharap besok bisa kering dengan adanya pendingin udara (AC). Saatnya menemani anak-anak untuk tidur. 

Keesokan hari bangun pagi menjelang Subuh sambil menikmati udara laut di depan jendela. Mengecek, merapihkan jemuran yang sudah mengering sebagian. Membangunkan anak-anak untuk shalat, dan bersiap untuk sarapan. 

Restoran terletak di lantai bawah bersebelahan dengan Lobby. Jam 07.30 am kami menuju restoran membawa voucher sarapan untuk dua orang seperti biasa namun kakak Sofia kena charge RM15 sedangkan adek Avira free. Alhamdulillah menu yang tersedia semua sedap dan bergizi. 



30 menit sarapan, badan cukup bertenaga untuk beraktivitas hari ini. Mendengar deru ombak yang tidak jauh dari tempat makan bikin penasaran ingin jalan-jalan ke pantai. Sepanjang pagi tadi turun hujan ringan, terlihat dari pasir pantai yang basah dan jalan agak licin. Menarik pemandangan laut dan terlihat sebuah Pulau di depan mata yaitu Pulau Pangkor. 



Jam 08.45 am pagi kembali ke kamar. Sebenarnya, sih dari raut muka anak-anak pengin sekali berenang di kolam renang yang letaknya dekat restoran, tapi Pak Su melarang karena badan mereka masih lelah, tidur tidak cukup tadi malam dan hari ini masih ada perjalanan menuju ke Pulau Pangkor dengan ferry, lebih baik simpan tenaga supaya tetap fit dan bertenaga.

Jam 10.00 am pagi kami check out dari hotel dengan berjalan kaki 10 menit menuju Jeti (pelabuhan kecil), diiringi hujan rintik sepanjang jalan yang bikin suasana jadi dingin. Tidak jauh dari Jeti Pak Su singgah ke atm BSN bank. 


     Setelah membeli tiket ferry, paket snorkeling, sewa mobil, dan mendapatkan informasi bagaimana situasi di Pulau Pangkor kami pun antri menuju Jeti, jam 10.40 am pagi sudah di dalam ferry.


Jam 11.10  am ferry berangkat. Bergoyang ke kanan kiri laut, si kecil menyanyi, kakak makan roti, Pak Su buka hp dan aku santai menikmati perjalanan laut. Jam 11.25 am berhenti di Jeti Sungai Pinang untuk menurunkan penumpang kemudian melanjutkan perjalanan lagi.

Jam 11.40 am sampai tujuan di Jeti Pulau Pangkor. Begitu keluar kami membuat panggilan kepada penghubung yang menyewakan mobil. Alhamdulillah tidak lama dan mudah ditemui. Melakukan transaksi dengan menandatangani sebuah bill, menerima kunci dan pergi menuju mobil yang ada di parkiran depan Jeti. Barakallah ternyata dapatnya mobil tua tapi automatik hiks. 

Tidak jauh dari Jeti ada pom bensin, isi 1 liter, sebenarnya mau isi 3 liter tapi penjaga pom memberitahu bahwa Pulau Pangkor hanya sebesar 30 menit perjalanan dengan mobil, kami pun setuju dengan apa yang disarankan. Jam 12.10 pm sampai di hotel Anjungan. Datang terlalu awal, kamar pun belum siap dibersihkan. Waktunya makan siang, kami simpan tas di Lobby dan mencari restoran yang letaknya tidak jauh dari hotel, cukup berjalan kaki saja di seberang jalan sudah terlihat kanan kiri banyak kedai makan dan restoran. Harga terbilang murah, kebanyakan menyediakan aneka menu seafood. 

Foto di bawah merupakan kamar kami dan fasilitas yang ada di hotel Anjungan. 

Setelah makan siang kami kembali ke hotel untuk mendapatkan kunci kamar. Anak-anak antusias suka sekali dengan pemandangan yang dilihat, ternyata terdapat kolam renang di depan kamar. Mereka tidur di tingkat atas, sementara kami di bawah. Ada pemandangan seru lainnya yaitu monyet di sekitar hotel karena belakang kamar banyak ditumbuhi pohon besar, di situlah bergelantungan. Sudah diingatkan oleh pihak hotel dan papan tanda peringatan untuk tidak membagi makan binatang, dikhawatirkan akan melukai atau mengambil barang yang dekat dengan kita. 

Yang unik dari hotel ini adalah fasilitas dalam kamar mandi bernuansa kampung berukuran luas, ada sebuah drum besar berwarna biru sebagai penampung air dilengkapi gayung mandi yang terbuat dari batok kelapa, ini semua bikin anak-anak betah berlama-lama main air. Seru, deh. 

Merapikan tas dan rebahan badan sejenak memejamkan mata supaya badan bertenaga dan bisa menerokai alam sore nanti. 


Note :
Jangan melakukan transaksi di depan Jeti Lumut, karena harga yang tertera mahal, lebih baik langsung datang ke Pulau Pangkor dan temui orang-orang yang menawarkan paket tour di sana, termasuk sewa kendaraan.