PENGARUH GADGET PADA ANAK-ANAK


Zaman era digital sekarang ini di mana pun kita berada pasti akan menemui situasi yang hampir setiap orang menggunakan gadget. Tanpa mengenal waktu, tempat, mau pun keadaan. Seperti sudah menjadi bagian kebutuhan prioritas dalam menunjang jalannya roda kehidupan. Sebaliknya tanpa keberadaan benda mungil yang satu ini bisa dibilang aneh, ada yang kurang dalam diri seseorang, sungguh luar biasa kewujudannya. Bagaimana tidak, semua informasi yang berkenaan dengan mobilitas manusia hampir diseluruh dunia lengkap terdapat di dalamnya, segalanya bisa didapat dengan cepat hanya sekali sentuh dan ketik saja, canggih. 

Dahulu sebelum fasilitas internet booming, gadget hanya digunakan untuk sekedar berkomunikasi dua arah atau berkirim pesan saja (Short Message Sercive atau biasa disebut SMS), tapi sekarang semakin modern peranti di dalamnya dan ditunjang dengan fasilitas internet tanpa batas yang semakin meluas, bisa melakukan banyak hal. Sebagai contoh belajar mengajar, berbisnis, menulis, bertukar informasi, meeting, bertransaksi, berdakwah, bahkan ritual sakral seperti pernikahan pun bisa dilakukan secara virtual (ada seorang sahabatku yang menikah dengan warga Amerika), dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Penggunaan Tepat Sasaran 
Kehadirannya tetap harus diwaspadai, dengan artian berhati-hati saat berhadapan dengan benda satu ini, jangan sampai lalai dan lupa diri. Kebanyakan jika tidak bisa mengontrol diri memang bisa berakibat buruk. Niat awal hanya sekedar beberapa menit saja berselancar di media sosial, tapi nyatanya tanpa disadari semakin di-scroll ke bawah semakin asyik hingga berjam-jam. Bisa mengakibatkan mata menjadi perih, lelah, bahkan badan pun kadang terasa kaku karena pergerakan hanya pada mata dan jari saja. 

Mengatur Waktu dengan Baik 
Aku pernah merasakan hal serupa seperti di atas, sungguh tidak enak dan merasa diri telah membuang waktu untuk hal yang tidak berfaedah. Sekarang lebih memilih menggunakan gadget pada hal-hal yang membawa kearah positif seperti memanfaatkan waktu yang ada sebagai ibu rumah tangga untuk mencari ilmu yang berhubungan dengan dunia parenting dan  berkumpul bersama teman-teman yang memiliki tujuan sama. 

Kebetulan aku suka belajar, mencoba mencari kelas online yang berhubungan dengan hobiku seperti memasak, berkebun, berbisnis, atau pun menulis. Menjadi orang tua juga tetap harus memperbarui ilmu supaya ke depannya semakin bijak dalam mengajar dan mendidik anak-anak sesuai zamannya dimasa sekarang. Jika tidak perlu, ya jangan digunakan. Begitu juga sebaliknya jika diperlukan, manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin, kalau bisa gunakan waktu (alarm) agar tidak keasyikan dan lupa diri. 

Ada Pengawasan dari Orangtua 
Digunakan dalam proses belajar mengajar, gadget juga wajib dicek kembali setelah dipakai oleh anak-anak, bukan maksud terlalu proteksi, namun lebih kepada melindungi daripada hal buruk yang bisa saja terjadi, seperti ada situs yang hadir sebagai iklan lalu diklik dengan mudahnya tanpa sengaja. Selain itu juga selama proses diusahakan mendampingi sehingga tahu jelas apa saja yang sedang berlangsung tanpa menyembunyikan sesuatu, anak-anak tanpa segan bisa bertanya apa yang tidak dimengerti, dengan begitu mereka bisa belajar jujur dan merasa nyaman berselancar dalam mencari data atau informasi yang dibutuhkan. 

Tertanam Tanggung Jawab dalam Diri
Penggunaan gadget pada anak-anak juga harus ada tanggung jawab tersemat yaitu ketika tanpa pendampingan, pengawasan siapa pun, dan dipakai ketika sendirian, mereka paham untuk tidak bermain atau membuka selain hanya untuk keperluan yang wajib saja. Mengerti mana hak dan kewajiban yang harus didahulukan. 

Ada waktu tertentu bisa berkesempatan bermain dengan gadget, tidak dipungkiri ini juga merupakan kebutuhan untuk menyenangkan diri selain dari sebuah kewajiban supaya tidak jenuh dalam kesibukan harian sebagai pelajar. Bermain games, nonton film, menyanyi, membuat video misalnya, namun tetap ada batasnya, tidak sampai melalaikan. Mereka tahu dan mengatur sendiri akan bermain apa dan berapa lama, kalau aku biasanya memberi waktu sekitar 30 menit dalam sehari diwaktu senggang setelah tugas dan kewajiban selesai. Ada juga disediakan waktu lebih lama sekitar 1 jam yaitu ketika diujung minggu. 

Sedikitnya waktu yang diberikan membuat mereka menghargai waktu dan memanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Pernah mengalami anak-anak begitu menikmati lama ber-gadget, akibatnya timbul emosional yang tidak tentu arah. Lalu aku coba siasati dengan meluangkan waktu untuk bermain bersama, membuat craft, dan hunting buku. Alhamdulillah sekarang penggunaannya berkurang, malah kadang tidak bermain, sebagai gantinya mereka lebih suka membaca buku dan kini hal tersebut sudah menjadi hobi baru (kutu buku). Sebagai penyemangat pada hal positif ini maka anak-anak harus diberi apresiasi berupa hadiah, setiap minggu tepatnya dihari Sabtu akan mendapatkan bonus dua buku komik kegemarannya. 


Saling Mengetahui Ketika Berhadapan dengan Gadget
Situs apa yang dibuka, pelajaran apa yang sedang berlangsung, dan informasi apa yang sedang dicari, sebisa mungkin kita tahu dan anak pun selalu berdiskusi akan hal tersebut. Ini akan tercipta saling keterbukaan dan sifat jujur. Tetap terjalin komunikasi, saling kontak mata walau pun sedang memegang gadget. Ketika harus berbincang sesuatu diusahakan berhenti sejenak, utamakan perbincangan antara kami. Di sinilah sifat saling menghargai tetap tercipta. 

Anak-anak sudah bisa mengontrol diri, tahu baik buruknya, tidak ketergantungan, dan menggunakan sebagai mestinya inshaallah akan terbentuk mental yang baik dan jiwa yang tenang. Tidak mudah tergoda dengan lingkungan dan teman-teman yang sebagian besar masih ketergantungan setiap ada kesempatan. 

Sering melihat orangtua yang cuai, bahkan tidak mengambil berat hal sebegini. Untuk mendiamkan anak yang rewel dengan cara memberikan gadget. Acara makan bersama di meja makan di Mall atau saat sarapan di hotel tidak lagi sesuai fungsinya untuk mempereratkan jalinan kekeluargaan karena semua menundukkan kepala disibukkan dengan gadget masing-masing di tangan. Sungguh miris. Seharusnya ketika kita bisa berkumpul saat itulah komunikasi harus dijalin dengan baik untuk saling berbagi cerita apa saja kegiatan rutinitas selama tidak bertemu. 

Anak-anak yang melihat situasi di atas spontan akan berkomentar tidak suka dengan mimik muka masam. Di meja makan, ruang tivi, ruang tamu, saat nge-Mall, menunggu sesuatu yang menimbulkan bosan dialihkan dengan membaca buku, bahkan ketika di dalam mobil pun kami sekeluarga berkomitmen untuk tidak menghadirkan benda kecil itu diantara kami. Kecuali Abinya karena sebagian besar pekerjaan berhubungan dengan gadget. Aku sebagai Ibuk ada juga kesibukan dalam bermedia sosial, disiasati pada jam malam ketika anak tidur. Namun jika ada hal penting atau harus membuka dalam waktu lama akan memberitahu dulu supaya tidak terjadi salah paham. Mereka bisa melihat apa yang sedang dilakukan. Kebiasaan saling terbuka ini membuat anak-anak merasa nyaman. 

Yuk, gunakan gadget untuk hal positif. 

1 komentar

  1. How to win at the Casino & Games - Wooricasinos
    To get 라이브채팅 started, you must complete a slot-machine 하하 포커 bet and complete a range 깡 가입 코드 of spins on the reels with no winnings! The bonus money 슈 의 캐릭터 슬롯 머신 consists of bonus spins that 승부사 온라인 환전

    BalasHapus